Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bondowoso Bahas Reaktivasi Jalur Kereta Api dan Dampak Pembangunan Exit Tol Besuki

Dinas Perhubungan Kabupaten Bondowoso menyelenggarakan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bondowoso yang dilaksanakan di Ruang Sabha Bina Praja I, pada hari Rabu, 15 Oktober 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bondowoso, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I), Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II), Asisten Administrasi Umum (Asisten III), Kepala BP4D Kabupaten Bondowoso, perwakilan Satlantas Polres Bondowoso, Dinas PU Provinsi Jawa Timur, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Lurah Dabasah, serta sejumlah pemangku kepentingan terkait lainnya.

Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bondowoso membuka kegiatan dengan memaparkan dua agenda utama, yaitu:

  1. Pembahasan reaktivasi jalur Kereta Api (KA) Kalisat–Bondowoso–Panarukan.

  2. Antisipasi dan penanganan dampak pembangunan Exit Tol Besuki terhadap lalu lintas dan infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Bondowoso.

Tanggapan dan Masukan dari Peserta Rapat

Berbagai masukan dan arahan muncul dari para peserta rapat.
Asisten I menekankan pentingnya pembentukan tim pelaksana reaktivasi KA serta perlunya segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terdampak.
Sementara itu, Asisten II menjelaskan bahwa reaktivasi jalur KA telah masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian (RIPKA), RPJMN, dan program prioritas Provinsi Jawa Timur. Beliau juga mengingatkan agar Pemkab memperhatikan kondisi sosial masyarakat serta segera menyusun timeline pelaksanaan kegiatan.

Asisten III menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bondowoso harus berkomitmen kuat dalam mendukung program nasional tersebut. Beliau juga menyampaikan berbagai manfaat dari reaktivasi jalur KA, di antaranya:

  • Mengurangi volume lalu lintas jalan raya dan kendaraan ODOL.

  • Memperpanjang umur jalan kabupaten.

  • Menjadi sarana edukatif bagi pelajar dalam mengenal moda transportasi massal.

Selain itu, BP4D Kabupaten Bondowoso menyampaikan bahwa program ini merupakan prioritas nasional dan daerah. Pemerintah pusat juga telah melakukan inventarisasi aset-aset perkeretaapian sebagai langkah awal reaktivasi.

Dari sisi keamanan lalu lintas, Satlantas Polres Bondowoso menyatakan dukungan penuh karena keberadaan KA dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas serta meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

Dinas PU Provinsi Jawa Timur menyoroti aspek efisiensi perjalanan dan mengusulkan pengurangan titik pemberhentian KA agar waktu tempuh lebih singkat. Selain itu, diperlukan pembangunan palang pintu dan penempatan petugas di perlintasan sebidang untuk menghindari kecelakaan.

Sementara itu, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur menegaskan dukungan terhadap program reaktivasi ini karena sejalan dengan pengembangan angkutan massal Trans Jatim. Pemprov Jawa Timur juga siap membantu pembangunan pos palang pintu sebidang yang nantinya akan dihibahkan ke Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

Dari unsur pemerintahan lokal, Lurah Dabasah menyampaikan bahwa di wilayahnya terdapat beberapa bangunan masyarakat yang berada di area PT KAI. Untuk itu, perlu dilakukan koordinasi dan kesepakatan bersama terkait pemanfaatan lahan.

Komitmen Bersama Menuju Transportasi Terintegrasi

Forum ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat koordinasi lintas sektor guna mewujudkan transportasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan di Kabupaten Bondowoso.
Dinas Perhubungan bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Bondowoso berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan PT KAI, Kementerian Perhubungan, serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar program reaktivasi jalur KA dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.